Polisi: Ada Dendam Kesumat di Balik Tawuran Manggarai


Polisi: Ada Dendam Kesumat di Balik Tawuran Manggarai Ilustrasi (Istockphoto/stevanovicigor)

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Bastomi Purnama menyebut dendam kesumat yang terpendam sejak lama merupakan salah satu faktor tawuran kerap terjadi di wilayah Manggarai. Dendam itu terpelihara di antara warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan.

Tawuran warga dua wilayah itu pecah lagi Rabu lalu, hingga membuat aktivitas KRL Commuter Line terganggu di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu lalu (4/9).

"Jadi semacam tradisi dendam kesumat antara Menteng Tenggulun dan Manggarai jadi masalah kecil-kecil saja antara salah satu seorang masing-masing masyarakat di situ ada yang tersinggung, lantas jadi pertentangan," kata Bastomi di Jakarta mengutip Antara, Jumat (6/9).


Tawuran yang terjadi pada Rabu lalu, lanjutnya, melibatkan tiga kelompok warga. Di antaranya warga Menteng Tenggulun berhadapan dengan warga Tambak, Jakarta Pusat yang bergabung dengan warga Magazen Manggarai, Jakarta Selatan.

Bastomi mengklaim kala itu sudah membuat jadwal untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat. Namun, tawuran terjadi lebih dahulu.

"Kita sudah mengantisipasi ternyata tawuran lebih dulu terjadi," ujar Bastomi.

Bastomi mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab-penyebab tawuran terjadi. Meski memang ada faktor dendam yang menjadi faktor, polisi masih mencari tahu lebih dalam ihwal pemantik hingga terjadi tawuran.

Bastomi mengatakan pihaknya masih melakukan penjagaan di lokasi tawuran dan wilayah Manggarai. Pengamanan di sejumlah titik dikerahkan hingga Kamis malam (5/9). Ada 100 personel yang disiagakan.

Selain itu, Kepolisian juga mendirikan posko terpadu. Pihak yang dilibatkan antara lain Polres Metro Jakarta Selatan, sejumlah Polsek, Koramil dan juga unsur Muspida.

Upaya itu dilakukan untuk mencegah tawuran kembali terjadi. Bastomi tidak ingin aktivitas publik terganggu seperti pada Rabu lalu (4/9).

"Mengingat itu kan jalur lalu lintas kendaraan dari arah Pusat ke Timur maupun ke Selatan. Di sana juga ada rel kereta api sangat rawan, objek vital. Kalau sempat terjadi lagi dikhawatirkan mengganggu lalu lintas kereta api dan jalan raya," katanya.

Bastomi lalu mengatakan bahwa pihaknya tidak akan kompromi jika tawuran kembali pecah. Tindakan tegas akan dilakukan demi kepentingan masyarakat.

"Dengan kejadian kemarin, kita tidak ada toleransi lagi, siapa pun yang melakukan tawuran melanggar ketertiban umum akan kita tidak tegas," kata Bastomi pada Kamis malam.

Tawuran antarwarga terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan pada pukul 16.41 WIB, Rabu (4/9). Tawuran ini membuat perjalanan KRL Commuter Line terganggu.

Sekitar pukul 17.05 WIB, tawuran yang terjadi di atas perlintasan kereta api itu bubar setelah polisi menembakkan gas air mata. Saat itu, warga yang terlibat tawuran juga mulai diarahkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Kapolsek Tebet, Jakarta Selatan Kompol Alam Nur sempat mengatakan tawuran terjadi akibat saling ejek di media sosial. Sejumlah pihak kesal hingga kemudian bentrok terjadi.

"Turun temurun, masalahnya sepele aja ejek-ejekan di medsos, tantang-tantangan di medsos, ya begitu aja modelnya dari dulu," ujar Alam Nur saat dikonfirmasi, Kamis kemarin (5/9).


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190906070919-12-428016/polisi-ada-dendam-kesumat-di-balik-tawuran-manggarai
Share:

Recent Posts